Cerita Kehamilan yang Ketiga Part 1

Monday, July 06, 2020

Bismillah..

Amalan Saat Hamil Agar Dapat Anak Saleh | Republika Online

Kali ini saya mau coba sharing tentang kehamilan kali ini yang merupakan kehamilan ketiga bagi saya. Tahun lalu, tepatnya saat bulan Ramadhan 2019 saya hamil yang kedua tapi qadarullah keguguran di usia kehamilan 8 minggu. Setelah 3 bulan dari masa keguguran, Qadarullah saya hamil lagi, hamil yang ketiga. Kehamilan kali ini banyaaak sekali cerita dan mengajarkan banyak hal untuk saya, suami dan anak pertama kami.

Kehamilan kali ini saya mengalami 3 kali flek. Pertama, usia kehamilan 7 minggu, disaat saya baru mengetahui bahwa saya hamil. Saya diberi obat penguat kandungan dan diminta untuk bedrest. Alhamdulillah akhirnya janin terus tumbuh dan berkembang dengan baik. Kedua saat usia kehamilan 20 minggu. Saat itu saya harus bedrest 3 hari dan diberi obat penguat kandungan yang bukan lewat oral. Alhamdulillah janin bisa bertahan dan terus tumbuh dan berkembang dengan baik. 

Lalu yang ketiga, saat usia kehamilan 32 minggu. Ini merupakan flek yang paling parah, karena dokter bilang, saya ada ancaman untuk melahirkan prematur. Kaget??Khawatir??JELAS. Tapi saya dan suami berusaha tetap tenang. Saya diminta untuk bedrest total selama 2 minggu di rumah. Saya hanya boleh ke kamar mandi untuk BAB saja, sedangkan untuk BAK pun harus saya lakukan diatas kasur dengan bantuan pispot. Saat itu darah yang keluar sudah darah segar berwarna merah, bukan coklat. Dokter bilang, kalau setelah 3 hari masih tetap keluar darah, saya harus dirawat karena ada kemungkinan untuk melahirkan prematur. 

Sedih? Iya,,Nangis?? Iya...Saya merasa bersalah, saya merasa sudah ga bener menjadi seorang ibu, belum bisa menjaga anaknya dengan baik. Alhamdulillah ada suami yang mengingatkan agar saya terus berdoa, berdzikir dan tidak stress. Karena sedang masa pandemi, suami saya WFH dan bisa menemani saya Alhamdulillah. Agar kondisi semakin membaik, saya harus bahagia. Saat itu bulan Ramadhan, saya masih terbayang Ramadhan tahun lalu saya kehilangan calon anak kedua dan saat ini saya ga mau kehilangan lagi. Saya terus berusaha dan berdoa, setiap waktunya minum obat saya selalu was was apakah ada flek yang keluar atau tidak. Setelah 3 hari, alhamdulillah darah dan flek udha bersih alias ga keluar lagi. Selanjutnya saya masih harus tetap bedrest sampai 14 hari.

Dari flek ini saya belajar banyak hal, harus mencoba tetap tenang, atur nafas panjang dan dalam, juga selalu berpositif thinking. Itu semua sangat membantu saya saat itu. Jika kalian juga mengalami flek saat hamil, yang dilakukan pertama adalah tetap tenang lalu bedrest. Biarkan suami dan keluarga kita yang menyiapkan segala hal untuk keperluan ke rumah sakit. Setelah itu pergi ke dokter kandungan yang membuat kita tetap tenang dan nyaman, maka dari itu memilih dokter kandungan itu sangatlah penting. Selanjutnya ikuti arahan dokter kandungan kita. Jangan lupa untuk terus berfikir posotif dan bahagia.

You Might Also Like

0 komentar