Cerita Kehamilan yang Ketiga Part 2, Menjadi Kakak

Sunday, July 12, 2020

Bismillah..

Pada kehamilan kali ini juga ada hal yang menarik sekaligus menguras emosi saya dan suami, yaitu tentang tingkah laku anak pertama kami yang semakin luar biasa. Banyak yang bilang bahwa anak pertama akan merasa cemburu dan berulah ketika kehadiran anak kedua bahkan sejak sang ibu hamil. Dan ternyata memang benar adanya, Akira semakin menunjukan rasa ingin diperhatikan, apalagi usia Akira yang masih 2 tahun, masih belajar tentang cara mengelola emosinya. Tak jarang ia tiba - tiba menangis hanya karena hal sepele yang sebenarnya dulu dia tidak pernah seperti itu.

Menyadari akan adanya sibling rivalry, saya dan suami melakukan beberapa hal selama kehamilan agar kelak dia tidak merasa cemburu dan tersingkirkan, agar ia tetap tahu bahwa kasih sayang dan cinta saya dan suami padanya tetap 100%.

1. Beritahu tentang kehamilan 
Sejak mengetahui bahwa saya positif hamil, saya dan suami selalu memberitahu Akira bahwa InsyaAllah dia akan menjadi kakak. Setiap kontrol kehamilan kami selalu mengajaknya dan dia selalu excited ketika melihat layar yang menampilkan kondisi janin. "Dede Utun gerak" begitu katanya.

2. Membacakan Buku 
Kami membacakan buku tentang Aku Sayang Adikku dari Noura Books dan We're Having a Baby dari Campbell. Dari buku yang pertama tentang Aku sayang adikku, kami berharap Akira kelak bisa menyayangi adiknya seperti yang digambarkan dalam buku tersebut. Sedangkan buku yang kedua, menggambarkan tentang kondisi yang terjadi saat sang Ibu hamil anak kedua sampai dengan kondisi ketika Ibu akan melahirkan. Anak diberi penjelasan bahwa perut ibu akan semakin membesar dan kelak akan lahir seorang bayi yang hanya bisa menangis sebagai wujud dari komunikasinya. Di buku ini juga menggambarkan ketika sang anak pertama dititipkan pada kakek dan neneknya sedangkan ayah dan ibunya pergi ke rumah sakit untuk melahirkan adiknya. Dengan dibacakannya buku ini, Akira jadi mengerti bahwa kelak ia akan mempunyai adik bayi yang berisik karena hanya bisa menangis dan tugas saya dan suami membuat Akira mengerti dan memaklumi kondisi tersebut. Setiap selesai membaca buku Akira selalu bilang "Akira mau ikut Ayah dan Ibu ke bidan buat ngelahirin ade", berbeda dengan cerita di buku, hehe.



3. Menghitung mundur waktu kelahiran
4. Selalu melibatkan anak dalam segala momen kehamilan
5. Selalu menanyakan perasaan anak tentang kehamilan Ibunya dan beritahu padanya bahwa Ayah dan Ibunya akan selalu menyanyangi anak pertama dan kedua sama 100%.  

Apakah cara itu berhasil? Semoga saja, proses penerimaan menjadi seorang kakak baru saja dimuali. Sejauh ini Akira, anak pertama kami menerima kehadiran adiknya dengan baik. Tapi terkadang memang ia menjadi lebih sering ingin dipeluk, disayang, dimanja, diperhatikan. Kita sebagai orangtua harus mengrti itu dan mengabulkan permintaan sang kakak. PR Selanjutnya mendalami dan mengulang materi tentang Sibling Rivalry yang sebenarnya sudah saya ikuti di kelas Bunda Cekatan IBu Profesional.

You Might Also Like

0 komentar