Belajar Minim Sampah

Sunday, December 02, 2018

Bismillah...

Sebenarnya keinginan belajar minim sampah ini udah sejak dulu tapi benar-benar tersadarkan dan tergerak setelah mempunyai anak. Kenapa belajar minim sampah?? kenapa baru benar-benar tergerak ketika punya anak??? Alasannya adalah, Allah mengamanahkan bumi ini untuk kita jaga. Sudah terlalu lama kita mendzalimi bumi ini dan sekarang sudah saatnya kita belajar tidak mendzalimi bumi lagi. Lalu saya juga menginginkan anak-anak dan cucu-cucu saya kelak tinggal di bumi yang ramah untuk mereka tumbuh dan berkembang, ramah untuk bermain riang bersama teman-teman. Kelak yang akan mewarisi bumi ini adalah anak cucu kita. Sebagai orang tua, pasti selalu mengingkan yang terbaik untuk anaknya kaaan..

Salah satu sumber sampah terbanyak berasal dari rumah kita, maka dari itu kita pun harus mengurangi sampah rumah tangga kita. Ternyata mudah ko, serius, asal punya niat dan usaha yang kuat aja. Saya juga masih belajar ko, belum sampai zero waste. 

Sekarang saya ingin sharing hal apa saja yang bisa kita lakukan dari rumah tangga kita agar bisa mengurangi sampah.

1. Berbelanjalah Menggunakan Tas Kain.
Ibu-ibu pasti seringlah ya belanja. Tiap pekan pasti ke pasar atau tukang sayur kaan. Biasanya pasti pake keresek kaan dan banyak plastik untuk membungkus belanjaan kita. Ternyata sampah plastik dan keresek ini sulit untuk diurai. Alangkah baiknya kita berbelanja menggunakan tas kain yang bisa kita pakai ulang. Saya juga sudah melakukannya. Biasanya sebelum belanja nih, saya siapkan berbagai ukuran wadah dan beberapa tas kain untuk dibawa. Ribet??? Emang, tapi setelanya seeeeeneeeng banget karena kita ga bawa banyak sampah hehe..
2. Gantilah Tissue dengan Kain yang Bisa Dicuci dan Dipakai Ulang
Udah sebulan ga beli tissue, Alhamdulillah seneng banget. Awalnya ragu ya, soalnya kan tiap hari saya pake tissue untuk lap sana sini. Alhamdulillah sekarang mencoba untuk beralih, bisa ko, asal mau nyuci doang hehe..
3. Bekal SEDOTAN, Sendok dan Garpu yang Bisa Dipaka Ulang
Biasanya nih setiap pergi ke mall atau kemana pun, saya selalu bekal sedotan stainless. Tahukah kamu sampah sedotan merupakan salah satu sampah yang paling banyak ada di lautan. Pernah  liat gambar kura-kura yang ga sengaja makan sedotan, kabarnya kura-kura itu harus dioperasi untuk mengeluarkan sedotan yang masih menempel dimulutnya. Kita yang berbuat salah, makhluk hidup lain yang kena imbasnya. Sedotan yang bisa dipakai ulang ini banyaak ko dijual dipasaran. Biasanya berbahan stainless atau bambu.
Selain sedotan, bawa juga sendok dan garpu yaa..Terkadang ada kan ya restoran yang menyajikan makanan menggunakan sendok atau garpu plastik. Naah biasanya kalau bilang ke pramusajinya,mas, mba saya bawa sedotan dan sendok garpu sediri jadi ga usah pake sendok garpu dan sedotan ya. Kalau piringnya plastik juga?? kita bisa minta alternatif lain ke yang punya tempat makan, kalau ga ada alternatif lain ga apa-apa. Seenggaknya kita sudah mengurangi sampah sendok, garpu dan sedotan.

Gambar diatas adalah perbekalan saya, suami dan anak ketika ke Ragunan. Rempong ya.??!!.Iyaaa tapi sehat, hemat dan ramah lingkugan..hehehe

4. Bawa Tumbler Kemana-mana
Ini juga barang bawaan wajib kalau pergi. Daripada beli air kemasan yang tentunya harus mengelurkan yang dan meninggalkan sampah, lebih baik hemat dan ramah lingkungan kaan..hehe..

5. Gunakan Wadah Sendiri Ketika Jajan di Pinggir Jalan

Gambar diatas itu ketika saya membeli bubur untuk saya, suami dan anak. Jadi dari rumah memang udah niat mau beli bubur karena belum masak hehe..Biasanya tukang bubur disini pake styrofoam. Styrofoam itu sangat sulit untuk di urai bahkan ga bisa didaur ulang. 

6. Tampung, lalu Jual Minyak Jelantah

Biasanya saya selalu menampung sisa minyak bekas menggoreng atau minyak jelantah. Setelah terkumpul 10 liter baru akan saya jual ke salah satu perusahaan yang mengolah minyak jelantah menjadi biodiesel. FYI minyak jelantah juga berpotensi untuk mencemari air dan tanah disekitar kita loh.

7. Gunakan Cloth Diaper (Clodi) pada Bayi
Sejak hamil memang sudah berniat untuk menggunakan popok kain dan clodi, alhasil belilah clodi merk ecobum yang menurut banyak review emak-emak bagus dan terjangkau. Penggunaan clodi ini bisa mengurangi sampah pospak, tapi memang riweuh sih awalnya. Harus nyuci clodi bab dan bak sendiri. Pengalaman tak terlupakan pake clodi sah satunya adalah ketika mau tidur malem nih eeh tiba-tiba anak pup, alhasil menunda tidur dan nyuci dulu..hahaha..Pernah juga pake clodi waktu bersilaurahim ke teman. Ternyata dia pup, jadi harus nyuci dulu ditemen hehehe...Tapi kalau udah terbiasa jadinya biasa aja ko serius. Kalau belum bisa sepenuhnya pake clodi juga ga apa-apa ko. Belajar mengurangi aja udah bagus. Apakah saya anti pospak?? Enggaak...Saya juga masih memakaikan pospak ko ke anak. Kapan?? Kalau misalnya pergi ke tempat yang ga memungkinkan saya untuk nyuci kalau anak pup hehehe..atau jika sedang diare.

Memangya ngefek ya kalau melakukan minim sampah sedangkan orang lain ga melakukannya???paling 0,000000001% efeknya untuk bumi kan??? Bisa jadi, tapi perlu kita ingat bahwa setiap kebaikan atau keburukan akan kembali kepada diri yang melakukannya. Kalaupun belum nampak efeknya, insyaAllah yang kita lakukan akan berbalik pada diri kita.

Sekarang tuh udah ga cukup lagi dengan buang sampah pada tempatnya. Tapi harus Cegah, Pilah dan Olah. Bagi kami yang baru memulai minim sampah, baru bisa mencegah. Selanjutnya kami juga akan memulai memilah sampah dan mengolahnya. Kendala kami saat ini adalah kebingungan untuk mengolah sampah karena ditempat tinggal kami tidak ada lahan tanah untuk kompos. FYI, kami tinggal di gang yang hanya bisa dilalui pejalan kaki, ga ada lahan untuk menanam. Alasan ini juga yang membuat kami belum memulai pilah dan olah. Selain itu, kami juga masih mencari lokasi bank sampah terdekat dengan tempat tinggal kami sekarang. Doakan segera menemukan solusinya yaa..

Yuuu kita coba belajar menuju rumah minim sampah. InsyaAllah bisaaa...

You Might Also Like

0 komentar