Menjadi Ibu Kebanggaan Keluarga (Materi Matrikulasi #2, Kelas Matrikulasi Batch #3)
Tuesday, February 07, 2017
MENJADI IBU PROFESIONAL, KEBANGGAAN
KELUARGA
Apa kabar bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP batch #3? Pekan ini
kita akan belajar bersama
a. Apa Itu Ibu Profesional?
b. Apa itu Komunitas Ibu Profesional?
c. Bagaimana tahapan-tahapan untuk menjadi Ibu Profesional?
d. Apa saja indikator keberhasilan seorang Ibu Profesional?
APA ITU IBU PROFESIONAL?
Kita mulai dulu dengan mengenal kata IBU ya. Menurut Kamus Besar bahasa
Indonesia Ibu itu memiliki makna 1 perempuan yang telah melahirkan seseorang; 2
sebutan untuk perempuan yang sudah bersuami;3 panggilan yang takzim kepada
perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum; 4 bagian yang pokok
(besar, asal, dan sebagainya): -- jari; 5 yang utama di antara beberapa hal
lain; yang terpenting: -- negeri; -- kota;
Sedangkan kata PROFESIONAL, memiliki makna 1 bersangkutan dengan profesi; 2
memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya: ia seorang juru masak --;
Berdasarkan dua makna tersebut di atas, maka IBU PROFESIONAL adalah seorang
perempuan yang:
a. Bangga akan profesinya sebagai pendidik utama dan pertama bagi
anak-anaknya.
b.Senantiasa memantaskan diri dengan berbagai ilmu, agar bisa bersungguh
–sungguh mengelola keluarga dan mendidik anaknya dengan kualitas yang sangat
baik.
APA ITU KOMUNITAS IBU PROFESIONAL?
Adalah forum belajar bagi para perempuan yang senantiasa ingin meningkatkan
kualitas dirinya sebagai seorang ibu, istri dan sebagai individu.
MISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL
- Meningkatkan kualitas ibu dalam
mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi guru utama dan pertama bagi
anaknya.
- Meningkatkan kualitas ibu dalam
mengelola rumah tangga dan keluarganya sehingga menjadi keluarga yang
unggul.
- Meningkatkan rasa percaya
diri ibu dengan cara senantiasa berproses menemukan misi
spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga ibu bisa produktif
dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya
- Meningkatkan peran ibu menjadi
"change agent" (agen pembawa perubahan), sehingga keberadaannya
akan bermanfaat bagi banyak orang.
VISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL
Menjadi komunitas pendidikan perempuan Indonesia yang unggul dan
profesional sehingga bisa berkontribusi kepada negara ini dengan cara membangun
peradaban bangsa dari dalam internal keluarga.
BAGAIMANA TAHAPAN-TAHAPAN MENJADI IBU PROFESIONAL?
Ada 4 tahapan yang harus dilalui oleh seorang Ibu Profesional yaitu :
a. Bunda Sayang
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya,
sehingga bisa menjadi guru utama dan pertama bagi anak-anaknya
b. Bunda Cekatan
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan
keluarganya sehingga menjadi keluarga yang unggul.
c. Bunda Produktif
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan rasa percaya diri ibu, dengan cara
senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini.
Sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan
anak dan keluarganya
d. Bunda Shaleha
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan peran ibu sebagai agen pembawa perubahan di masayaarakat,
sehingga keberadaannya bermanfaat bagi banyak orang.
🍀APA INDIKATOR KEBERHASILAN IBU PROFESIONAL?
“Menjadi KEBANGGAAN KELUARGA”
Kalimat di atas adalah satu indikator utama keberhasilan seorang Ibu
Profesional. Karena anak-anak dan suami kitalah yang paling berhak
pertama kali mendapatkan ibu dan istri yang terbaik di mata mereka.
Maka yang perlu ditanyakan adalah sebagai berikut :
BUNDA SAYANG
a. Apakah anak-anak semakin senang dan bangga dididik oleh ibunya?
b. Apakah suami semakin senang dan bangga melihat cara istrinya mendidik
anak-anak, sehingga keinginannya terlibat dalam pendidikan anak semakin tinggi?
c. Berapa ilmu tentang pendidikan anak yang kita pelajari dalam satu tahun
ini?
d. Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan bersama anak-anak?
BUNDA CEKATAN
a. Apakah manajemen pengelolaan rumah tangga kita menjadi semakin baik?
b.Apakah kita sudah bisa meningkatkan peran kita di rumah? Misal dulu
sebagai “kasir” keluarga sekarang menjadi “manajer keuangan keluarga”.
c.Berapa ilmu tentang manajemen rumah tangga yang sudah kita pelajari dalam
satu tahun ini?
d.Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan dalam mengelola rumah tangga
BUNDA PRODUKTIF
a. Apakah kita semakin menemukan minat dan bakat kita?
b. Bagaimana cara kita memperbanyak jam terbang di ranah minat dan bakat
kita tersebut?
c. Apakah kita merasa menikmati (enjoy), mudah (easaya), menjadi yang
terbaik (excellent) di ranah minat dan bakat kita ini?
d. Bagaimana cara kita bisa produktif dan atau mandiri secara finansial
tanpa harus meninggalkan anak dan keluarga?
BUNDA SHALEHA
a. Nilai-nilai apa saja yang kita perjuangkan dalam hidup ini?
b. Apa yang ingin kita wariskan di muka bumi ini, yang tidak akan pernah
mati ketika kita tiada?
c. Program berbagi apa yang akan kita jalankan secara terus menerus?
d. Apakah kita merasa bahagia dengan program tersebut?
Selamat berproses menjadi Ibu Profesional, dan nikmatilah tahapan-tahapan
belajar yang bunda dan calon bunda rasakan selama mengikuti program pendidikan
di Ibu Profesional ini dengan segenap kesungguhan
Seperti pesan pak Dodik kepada Ibu Septi untuk meyakinkan beliau tentang
pentingnya kesungguhan menjadi seorang Ibu sebagai berikut:
“Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam, maka kamu akan keluar dengan
kesungguhan itu, tidak ada hukum terbalik” -Dodik Mariyanto
Salam Ibu Profesional
/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/
📚SUMBER BACAAN:
Kamus Besar Bahas Indonesia, Edisi keempat, Balai Pustaka, Jakarta, 2008
Hei, Ini Aku Ibu Profesional, Leutikaprio, cetakan 1, 2012
Bunda Sayang, Seri Ibu Profesional, Gaza Media, cetakan 1, 2013
Bunda Cekatan, Seri Ibu Profesional, Gaza Media, cetakan 1, 2014
Bunda Produktif, Catatan Ikhtiar Menjemput Rizki, Seri Ibu Profesional,
J&J Publishing, cetakan 1, 2015
TANYA JAWAB
1⃣Bunda Yenis dari Jember
Aslkm...ada bbrp tahapan dalam ibu profesional? Haruskah itu berurutan?
Bagaimana jika kondisi memilih kita untuk berkiprah diluar? Adakah batasan
waktu dari tahap 1 ke tahapan lainnya? Dan bagimana indikator bahwa kita
berhasil di setiap tahapannya? Terima kasih
Jawab:
Walaikumussalam Bunda Yenis di Jember.
Seperti yang telah dipaparkan pada materi 2, tahapan ibu professional di
komunitas IIP adalah Bunda Sayang, Bunda Cekatan, Bunda Produktif, Bunda
Shaleha.
Menjadi bagian dari komunitas IIP, tahapannya seperti di atas dan
mempelajarinya berjenjang....program matrikulasi ini merupakan langkah awal
menuju tahapan-tahapan selanjutnya dan menjadi professional dengan indicator
capaiannya masing-masing.
Para anggota yang tergabung dalam komunitas IIP terdiri dari calon Bunda,
Bunda yang full time di rumah, dan Bunda yang beraktivitas di luar
rumah....kesemuanya belajar bersama untuk memantaskan diri menjadi professional
di bidangnya masing-masing.
Masing-masing jenjang tahapan-tahapan di komunitas IIP memiliki durasi
waktu belajar sekaligus melatih mengaplikasikannya, seperti program matrikulasi
berlangsung selama 3 bulan, Bunda Sayang berlangsung selama setahun, dll.
Indikator capaian masing-masing tahapan di komunitas IIP bisa
dibaca kembali materi 2 yang intinya masing-masing tahapan memiliki indikator
terukur oleh orang-orang yang berinteraksi dengan kita dalam hal ini suami,
anak, dll... Secara umum, indikator keberhasilannya adalah "Menjadi
Kebanggaan Keluarga" ✅
2⃣Bu Mimiansih dari Medan
1. Apakah hanya ibu yang dituntut menjadi ibu profesional, bgmn dengan ayah
profesional ?
2. Bagaimana tips dan trik dalam mengelola keuangan ?
Jawab :
Hai Bunda Mimiansih
1. Ideal seorang suami (Ayah) juga dituntut untuk profesional
karena itu harus belajar belajar bersama untuk memantaskan diri danberusaha
menjadi Ayah dan Ibu Profesional dengan masing-masing keunikan dan kemampuan
kita dan kapasitas masing-masing. Di komunitas IIP kurikulum
disusun sedemikian rupa untuk membantu kita menuju arah Profesional seperti
yang kita harapkan. Jadi untuk seorang ayah pun idealnya begitu maka meminjam
istilahnya Pak Dodik, perlu disamakan dulu tune nya, frekuensinya (suami-istri)
agar kita bisa sama-sama berproses menjadi profesional InsayaaAllah.
2. Secara secara spesifik tips dan trik mengatur keuangan dipelajari pada
tahapan Bunda Cekatan. Mungkin ada peserta yang bisa bantu jawab atau sharing
pengalaman. Banyak ilmu yang dituangkan dalam buku2 yang bisa
dijadikan rujukan....intinya seberapa kuat komitmen kita menjalankan manajemen
pengelolaan keuangan agar tidak sebatas teori tanpa aplikasi. ✅
3⃣ Nia eniek dari Kediri
bun, sayba seorang ibu bekerja, setiap hri saya bekerja jam 07.00-15.00, menurut
bunda apkh saya bisa mjadi ibu profesional smntr wktu saya habis untuk bekerja..jarang
bertemu anak-anak..padahal di materi menyebutukan ibu profesional adalah guru
pertama dan guru utama untuk anak-anak..mksh bun..
Jawab :
Hai Bunda Nia Eniek
Jawabannya...seberapa besar kemauan dan komitmen Bunda Nia menjadi
professional khususnya bagi keluarga.
Semua ibu bekerja baik dometik maupun di luar, dan untuk menjadi
professional diperlukan ilmu sekaligus mengaplikasikannya. Idealnya
dan memang wajibnya adalah ibu adalah guru pertama bagi anak-anaknya sehingga
para ibu harus memiliki ilmu yang mumpuni menjalankan peran tersebut.
Terkait masalah durasi waktu terbanyak adalah di luar rumah, kita dituntut
pandai mengatur waktu agar tetap bisa menjalankan peran utama kita. Kalau
pun harus mendelegasikan peran kita selama di luar rumah kepada orang lain,
diperlukan penyamaan visi (komunikasi bersama) agar anak-anak kita sesuai
dengan apa yang kita harapkan. ✅
4⃣ Mila dr jakarta
1. Anak diajar untuk suka membaca, anak pertama saya alhamdulillah sangat
suka membaca dan anak kedua saya (8thn) sangat susah sekali membaca walau sudah
dirayu, diajak membaca bareng..setelah saya perhatikan anak lbh kuat auditory
dan kinestatiknya jadi lebih suka dibacakan dari pada duduk diam membaca
Bagaimana dengan anak saya ini, apakah terus saya rayu untuk membaca ? Karena
khawatir saat sekolah lbh tinggi kegiatan membaca akan sangat diperlukan
Atau apa nanti akan muncul sendiri minat baca?
2. Saat saya mencoba menerangkan suatu pelajaran ada kalanya saya sangat
susah sekali membagi waktu ke anak yang lain..jadi pasti salah satu ada yang
ngambek karena merasa tidak saya perhatikan saat mereka bertanya..bagaimana
menyikapi hal ini
Jawab :
Hai Bund Mila 😊
1. Yakinlah bahwa setiap anak terlahir unik dengan kecerdasannya masing-masing,
dengan minat dan bakat yang berbeda-beda. Jadi wajar saja jika ada anak yang
minat membaca dibanding anak yang lainnya, lebih cepat membaca daripada anak
lainnya. Sabar saja yah bund mengajarkan anaknya membaca 😘
Betul bahwa keterampilan dan minat membaca penting bagi anak untuk
'bertahan' di masa depan tahapan hidup mereka kelak. Karena hampir semua ilmu
di dunia ini hadir dalam bentuk tulisan. Bahkan perintah pertama dari Allah
kepada manusia adalah membaca (Iqro'). Namun untuk mendidik anak-anak agar
minat membaca ada beberapa langkah yang mgkin perlu diperhatikan antara lain :
*1). Tentukan tujuan mengenalkan keterampilan membaca*
Apakah tujuan kita mengajarkan anak membaca?apakah agar anak sekedar 'bisa'
membaca tulisan? Apakah mengharapkan anak kita lebih pintar membaca dari anak
lainnya?
Keterampilan membaca tidak hanya sekedar mengucapkan bunyi2 huruf/tulisan sehingga
menjadi bermakna. Tetapi terutama untuk meningkatkan kan rasa keingintahuan anak-anak
akan hal baru _(intellectual curiuosity)_yang selanjutnya akan memancing mereka
menemukan hal-hal baru _(art of discovery)_ dan membangkitkan imajinasi kreatif
_(creative imagination)_ yang tentunya akan meningkatkan kecerdasan nantinya.
*2). Kenali fitrah anak*
Fitrah anak yang berbeda tentu melahirkan kondisi yang berbeda pula.
Misalnya :
a). Kerja otak anak laki-laki dan perempuan berbeda
sehingga akan berbeda pula dalam mengolah dan memproduksi kosa kata. Pada
otak anak laki-laki, lokasi pusat kosakata terletak hanya pada otak kiri,
sementara pada otak anak perempuan, lokasi tersebut berada dikedua belahan otak
kiri dan kanan. Laki-laki dlm sehari menghasilkan sekitar 7000 jumlah kata.
Sedangkan perempuan 3x lipat jumlah tersebut yaitu 20.000 kata.
b). Gaya belajar anak yang berbeda
Anak denga gaya belajar visual lebih menyukai gambar2, ilustrasi, warna,
video dan hal-hal lain yang menarik penglihatan mereka. Sehingga buku2 yang
dominan gambar atau warna akan lebih menarik buat mereka. Atau mereka lebih
suka membaca sendiri bukunya daripada dibacakan.
Anak dengan gaya belajar auditor lebih dominan menggunakan pendengarannya
dalam belajar seperti ceramah, lagu2, musik, nada dll. Sehingga metode
_storytelling_ tentu cocok buat mereka.
Anak kinestetik cenderung tingkahnya tak bisa diam membaca atau
mendengarkan kita membaca. Sehingga metode membaca sambil bergerak atau
beraktivitas akan mampu menarik minat mereka.
c). Perhatikan juga rentang konsentrasi anak
Anak-anak cenderung mudah bosan dan tertibkan perhatiannya karena rentang
konsentrasi mereka yang pendek. Untuk mengetahui lama mereka dpt
berkonsentrasi, kalikan 1 menit dengan umurnya. Misalnya, umur 5 tahun mk rentang
konsentrasinya 5 menit artinya anak hanya efektif menerima pelajaran dlm
rentang 5 menit. Sehingga orangtua diharapkan mengatur teknik mengajar untuk
menghindari kebosanan anak misalnya dengan ice breaker, menyanyi, games dll.
*3). Perkaya Khasanah tentang metode dan teknik membaca untuk anak*
Misalnya : metode suku kata, abacabaca dll.
*4). Lakukan!*
- Bisa dengan menyusun jadwal belajar anak secara teratur
- Menyiapkan alat peraga yang menarik dan ciptakan lingkungan yang kondusif
- Lakukan bersama-sama dengan orangtua atau teman2 anak
- Berikan motivasi, pujian dan kejutan menyenangkan
- Konsistenlah
✅
2.Menajemen waktu memang adalah ilmu yang tersulit dan termahal bagi
seorang ibu, apatah lagi memiliki anak lebih dari 1 orang. Skala prioritas dan
multitasking bisa menjadi salah 1 tips. Jika ibu memang tidak bisa memberi
perhatian sekaligus padaa semua anak di waktu bersamaan, bisa meminta bantuan
suami atau keluarga yang lain menghandel anak yang satunya jika fokus dengan
anak yang lainnya. Atau memberi aktivitas menarik kpada anak lainnya jika
menemani anak yang lain belajar. Atau bisa juga mendmpingi mereka secara
bersama dengan melibatkan nya belajar bersama.
5⃣ Linda dari banten
Seringkali indikator keberhasilan seorang ibu mengurus anak itu dilihat
dari : anak gemuk, tidak rewel, cerewet. Pada kondisi tertentu, padahal bisa jadii
indukator tersebut tidak sepenuhnya betul. Bagaimana menjaga kepercayaan diri
seorang ibu, ketika "merasa" menurut orang lain dirinya tidak
berhasil menjadi seorang ibu yang baik? Misalkan gini, anak-anaknya yang masih balita
suka berantem, nangis aja. Kita meyakini, mmg tahapannya begitu, kamudian anak
nangis itu bukan rewel tp mmg memiliki kecerdasan emosi nya. Nah, kadang kan orang
lain suka bilang "ibunya ga becus, anaknya doyan nangis." begitu,
mohon nasihatnya.
Jawab :
Hai Bunda Linda
Seorang ibu insayaaAlloh paling tahu yang terbaik bagi anaknya. Sambil
terus belajar dan memperbaiki diri menjadi seorang ibu misalnya dengan komitmen
dan konsisten belajar di IIP
InsayaaAlloh percaya diri bisa ditumbuhkan dengan belajar (mencari
ilmunya), jadi jangan berhenti belajar dan berproses karena menjadi ibu ada
ilmunya, menjadi profesional butuh proses. ✅
0 komentar