Mendidik dengan Kekuatan Fitrah ( Materi Matrikulasi Batch#3 IIP)

Saturday, February 18, 2017

RESUME PROGRA. MATRIKULASI IBU PROFESIONAL SESI KE-4

Judul Materi: MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH
Waktu: Selasa, 14 Februari 2017, pukul 20:00 - 21:20 WIB
Fasilitator : Zaenab Dwi Ujiani & Ina Sinardi
Notulen : Dhita Normaliza Khaeli

PROGRAM MATRIKULASI IBU PROFESIONAL SESI #4

MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH

Bunda, setelah kita memamahi bahwa salah satu alasan kita melahirkan generasi adalah untuk membangun kembali peradaban dari dalam rumah kita, maka semakin jelas di depan mata kita, ilmu-ilmu apa saja yang perlu kita kuasai seiring dengan misi hidup kita di muka bumi ini. Minimal sekarang anda akan memiliki prioritas ilmu-ilmu apa saja yang harus anda kuasai di tahap awal, dan segera jalankan, setelah itu tambah ilmu baru lagi. Bukan saya, sebagai teman belajar anda di IIP selama ini, maupun para ahli parenting lain yang akan menentukan tahapan ilmu yang harus anda kuasai, melainkan DIRI ANDA SENDIRI


Apakah mudah? TIDAK.  Tapi yakinlah bahwa kita bisa membuatnya menyenangkan. Jadilah diri anda sendiri, jangan hiraukan pendapat orang lain. Jangan silau terhadap kesuksesan orang lain. Mereka semua selalu berjalan dari KM 0, maka mulai tentukan KM 0 perjalanan anda tanpa rasa “galau”.

Inilah sumber kegalauan diri kita menjalankan hidup, kita tidak berusaha memahami terlebih dahulu apa“misi hidup” kita sebagai individu dan apa “misi keluarga” kita sebagai sebuah komunitas terkecil. Sehingga semua ilmu kita pelajari dengan membabi buta dan  tidak ada yang dipraktekkan sama sekali. Semua seminar dan majelis ilmu offline maupun online kita ikuti, karena kekhawatiran tingkat tinggi akan ketertinggalan ilmu kekinian, tapi tidak ada satupun yang membekas menjadi jejak sejarah perjalanan hidup anda.

Check List harian sudah anda buat dengan rapi di Nice Homework#2, surat cinta sudah anda buat dengan sepenuh hati  di Nice Homework #3. Bagi yg sudah menemukan misi hidup dan misi keluarga, Misi tersebut sudah kita tulis besar-besar di dinding kamar, tapi anda biarkan jadi pajangan saja. Maka “tsunami informasilah” yang anda dapatkan, dan ini menambah semakin tidak yakinnya kita kepada “kemampuan fitrah” kita dalam mendidik anak-anak.


“ Just DO It”,
lakukan saja meskipun anda belum paham, karena Allah lah yang akan memahamkan anda lewat laku kehidupan kita.

Demikian juga dengan pendidikan anak-anak. Selama ini kita heboh pada Apa yang harus dipelajari anak-anak kita,  bukan pada Untuk apa anak-anak mempelajari hal tersebut Sehingga banyak ibu-ibu yang bingung memberikan muatan-muatan pelajaran ke anak-anaknya tanpa tahu untuk apa anak-anak ini harus melakukannya.


Ada satu kurikulum pendidikan yang tidak akan pernah berubah hingga akhir jaman, yaitu

PENDIDIKAN ANAK DENGAN KEKUATAN FITRAH

Tahap yang harus anda jalankan adalah sbb:

a.Bersihkan hati nurani anda, karena ini faktor utama yang menentukan keberhasilan pendidikan anda.

b. Gunakan Mata Hati untuk melihat setiap perkembangan fitrah anak-anak. Karena sejatinya sejak lahir anak-anak sudah memiliki misi spesifik hidupnya, tugas kita adalah membantu menemukannya sehingga anak-anak tidaka kan menjadi seperti kita, yang telat menemukan misi spesifik hidupnya.

c. Pahami Fitrah yang dibawa anak sejak lahir itu apa saja. Mulai dari fitrah Ilahiyah, Fitrah Belajar, Fitrah Bakat, Fitrah Perkembangan, Fitrah Seksualitas dll.

d. Upayakan proses mendidik yang sealamiah mungkin sesuai dengan sunatullah tahap perkembangan manusia. Analogkan diri anda dengan seorang petani organik.

e. Selanjutnya tugas kita adalah MENEMANI, sebagaimana induk ayam mengerami telurnya dengan merendahkan tubuh dan sayapnya, seperti petani menemani tanamannya. Bersyukur atas potensi dan bersabar atas proses.

Semua riset tentang pendidikan ternyata menunjukkan bahwa semakin berobsesi mengendalikan, bernafsu mengintervensi, bersikukuh mendominasi dsbnya hanya akan membuat proses pendidikan menjadi semakin tidak alamiah dan berpotensi membuat fitrah anak anak kita rusak.

f. Manfaatkan momen bersama anak-anak, bedakan antara WAKTU BERSAMA ANAK dan WAKTU DENGAN ANAK. Bersama anak itu anda dan anak berinteraksi mulai dari hati, fisik dan pikiran bersama dalam satu lokasi. Waktu dengan anak, anda dan anak secara fisik berada dalam lokasi yang sama, tapi hati dan pikiran kita entah kemana.

g. Rancang program yang khas bersama anak, sesuai dengan tahap perkembangannya, karena anak anda “very limited special edition”

Bunda, mendidik bukanlah menjejalkan, mengajarkan, mengisi dsbnya. Tetapi pendidikan, sejatinya adalah proses membangkitkan, menyadarkan, menguatkan fitrah anak kita sendiri.

Lebih penting mana membuat anak bergairah belajar dan bernalar atau menguasai banyak pelajaran, lebih penting mana membuat mereka cinta buku atau menggegas untuk bisa membaca.

Jika mereka sudah cinta, ridha, bergairah maka mereka akan belajar mandiri sepanjang hidupnya.

Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/



Sumber bacaan :

Irawati Istadi, Mendidik dengan Cinta, Jogjakarta, 2013

Harry Santosa dkk, Fitrah Based Education, Jakarta, 2016

Antologi, Komunitas Ibu Profesional, Bunda Sayang, Surakarta, 2014

Materi Matrikulasi sesi #3, Membangun Peradaban dari Dalam Rumah, 2017

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

HASIL DISKUSI

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

PERTANYAAN 01

Wirda-Sidoarjo

Hai bunda Wirda...

1⃣ Bagaimana cara mengetahui fitrah belajar dan bakat anak dg akurat? sebab bisa jadi analisa kita bias dg harapan dan berbagai distorsi

Jawaban :

Untuk mengetahui fitrah belajar dan bakat anak memerlukan pengamatan dan pencatatan aktivitas anak (membersamai anak).

Fitrah belajar biasanya kelihatan jika mulai muncul rasa ingin tahunya "intelectual curiosity", ada penelitian atau penemuan sederhana "art of discovery  and  invention", mulai muncul imajinasi kreatif " creative navigation' dan akhlak pembelajar "noble  attitude".

Sedangkan untuk  mengetahui fitrah bakat bisa  lewat beragam aktivitas dan gagasan misalnya :
Pada usia 2-7 tahun ajak anak2 memperbanyak aktivitas berbeda "tour de talent", kemudian usia 7-10 tahun biarkan anak mencoba satu-persatu dan boleh berganti-ganti, Usia 10-14 tahun latih anak untuk  selesai dgn pilihannya. Umur 14 tahun ke atas anak sudah menemukan bakat dan apa yg akan dia pelajari dgn fokus.
Jika sudah melakukan hal diatas, bisa diyakinkan dengan melakukan test bakat.

Soal distorsi bisa fokus dan kembali ke visi misi  keluarga ✅

2⃣ Bagaimana contohnya mendidik anak sesuai fitrah belajar dan bakatnya? Dan bagaimana batasan mendidik agar tidak "memaksakan" tapi juga tidak terlalu permisif? Indikator "tepat"nya apa saja?

Jawaban :

Contohnya usia anak 2-10 tahun msh seputar perbanyak aktivitas yg di sukai anak, istilahnya tour  de talent. Anak bilang "Ayah-Bunda, saya mau ikut klub sepeda" respon ortu hayoo...perjanjian di buat.."minimal tiga bulan ya latihan dan cari tau ttg sepeda lebih banyak lagi" klo suka teruskan, klo sdh mulai tertarik hal lain yuk coba lg. Hingga akhirnya Usia 14 tahun ke atas anak akan menetapkan pilihannya   untuk fokus mengembangkan bakatnya.

Agar mendidik tak terkesan  memaksakan tapi juga tak permisif, upayakan proses mendidik sealamiah mgkin sesuai dgn tahapan perkembangan manusia. Perbanyak membersamai anak2, bersyukur atas potensi dan bersabar  atas proses. Semua riset pendidikan menunjukkan bahwa semakin kita orgtua  terobsesi mengendalikan, mengintervensi, mendominasi dll justru membuat  proses pendidikan menjadi semakin tidak alamiah dan berpotensi merusak fitrah anak2.

Setiap fitrah kelak akan menjadi peran tebaiknya dan inilah ukuran akhirnya (indikator).
Secara umum indikator kesuksesan setiap aspek fitrah adalah ANTUSIAS dan BAHAGIA. Namun tiap fitrah punya indikator spesifik misalnya.:
Fitrah belajar dan nalar, indikatornya antusias  dan bergairah mengeksplorasi dan berimajinasi di alam, mencintai sumber ilmu (buku  dll.). Kelak jika tumbuh paripurna kelak menjadi peran inovator untuk  memakmurkan dan melestarikan alam/bumi
Fitrah bakat indikatornya sifat uniknya tumbuh dgn baik, dapat diamati, dikenali dan.dipastikan. Jika tumbuh paripurna kelak menjadi peran dalam  bidang kehidupan. ✅

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

PERTANYAAN 02

Nury - Cilegon

Hai Bunda Nury...

1⃣ Bagaimana caranya agar seseorang bisa menemukan misi hidup nya juga misi keluarga? Agar kelak bisa mendampingi anak menemukan misi hidup mereka

Jawaban :

Misi hidup dapat diartikan  sebagai alasan keberadaan kita di muka bumi ini sehingga dengan misi hidup yang kita miliki dapat menggambarkan bagaimana konstribusi kita pada kehidupan.

Misi menjawab mengapa kita ada, mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan, dan misi juga menjelaskan manfaat kita pada orang lain dan masyarakat.

Dalam penggalian potensi diri maka akan menemukan secara spesifik seperti apa konstribusi yang kita tawarkan saat ini yang akan memberi manfaat secara luas bagi kehidupan. ✅

2⃣ Saya kurang paham tentang mendidik anak sealamiah mungkin. Bagaimana caranya?

Jawaban

Mendidik anak secara alamiah maksudnya adalah mendidik anak sesuai fitrahnya.  Adapun fitrah anak ada beberapa (silakan baca ulang materi 4), diantranya  yaitu, fitrah ilahiyah/keimanan, fitrah pembelajar (mknya anak dikatakan peniru ulung), dan fitrah bakat (inilah yg memerlukan pendampingan orangtua khususnya Ibu dalam mengenali dan menemukan potensi anak).

Salah satu caranya adalah, di usia dini....biarkan anak melakukan berbagai hal/eksplorasi yang mereka sukai dengan pendampingan hal ini juga menstimulasi kecerdasan yang anak miliki. Di tahap usia selanjutnya arahkan dan fasilitasi anak menekuni hal yang dia sukai sehingga dapat menjadi keahlian baginya. ✅

3⃣ Dalam merancang program untuk anak, apa saja yang perlu diperhatikan?

Jawaban

Saya kurang jelas program yang dimaksud....
Intinya membersamai anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya dilakukan sesuai fitrahnya.

Tentang program/kurikulum....banyak referensi yang dapat diadopsi (browsing di internet) kemudian disesuaikan dengan visi dan misi keluarga kita. ✅

4⃣ Anak saya sekarang berusia 18 bulan. Sehari hari, dia selalu bersama saya. Dibandingkan anak kecil lainnya, anak saya terhitung jarang bermain dengan anak lain karena saya yang jarang keluar rumah. Kalau berkumpul pun tidak selama ibu-ibu lainnya. Sehingga jika berkumpul, anak saya tidak berbaur tetapi tetap menempel pada ibunya. Apa saya menghambat kemampuan bersosialisasi anak saya?

Jawaban

Anak seusia itu memang harus dekat dengan ibunya, jangan terlalu berharap anak bayi atau usia dini dapat langsung dilepas dalam berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar. Hal ini adalah sifat alamiah anak yang sejak dalam kandungan hingga usia tersebut masih sangat bergantung dengan ibunya dibanding orang lain termasuk ayahnya sendiri.

Karena anak adalah pembelajar sejati sekaligus peniru ulung, jadi jangan berharap anak otomatis akan pandai bersosialisasi jikalau orangtuanya tidak mencontohkannya.✅

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

PERTANYAAN 03

Putri - Bangka Belitung

Ketika kita dgn suami sdh mempunyai visi misi keluarga, misalnya, "keluarga qur'ani"
Sehingga, anak2 kami, kami sudah dikenlkan bahwa yg pertma kali dicapai adalah menjdi hafidz... berbagai buku ttg keluarga penghafal qur'an pun kami peljari..

InsyaAllah setelah anak lahir pun, sudah diplan kan umur segini harus diajarkn ttg ini, dan seterusnya..
Mau nanya bun, dgn sikap kami seperti itu, apkah kami tdk mmdidik anak secara fitrahnya?? kalau mau liat sikap anaknya blm tahu, krn masih dikandungan 😊

Jawaban :

Hai Bunda Putri

Alhamdulillah....Bunda Putri dan suami sudah memiliki  visi misi keluarga dan mempersiapkan serta memantaskan diri dan keluarga mencapainya, dan mengoptimalkan ikhtiar melalui pendidikan anak berbasis fitrah keimanan/ilahiyah.  Perlu digali lagi potensi diri dan keluarga menemukan misi  sehingga sejalan dalam mencapai visi.

Sekilas tentang visi misi dalam keluarga, bahwa visi adalah citra atau bayangan mengenai masa depan yang dapat juga dikatakan sebagai cita-cita.  Sedangkan misi adalah alasan kenapa kita hadir di muka bumi ini (perlu digali dari potensi diri masing2).  Dengan mengetahui misi hidup kita akan menjawab mengapa kita ada, mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan, dan misi juga menjelaskan manfaat kita pada orang lain dan masyarakat.

Kenapa keluarga sebagai peradaban terkecil perlu menemukan visi dan misi keluarganya adalah visi sebagai motivasi, panduan  tindakan, dan menyelaraskan tindakan.  Misi adalah mupakan pernyataan yang menggambarkan bagaimana konstribusi kita pada kehidupan.

Jadi, visi adalah keadaan kita di masa depan, misi adalah konstribusi yang kita tawarkan saat ini. Misi yang kita lakukan secara konsisten akan mengarahkan terwujudnya visi kita. ✅

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

 PERTANYAAN 04

Yenis - Jember

Hai Bunda Yenis

1⃣ Mendidik dengan kekuatan fitrah itu apa aja? Contohnya seperti apa?

Jawaban :

Mendidik dengan kekuatan fitrah artinya mendidik generasi dengan memperhatikan dan mempertimbangkan fitrah kemanusiaannya yg sudah sepaket dianugerahkan Alloh kepada setiap manusia.

Anak lahir ke muka bumi membawa fitrahnya, sehingga perlu pendidikan yang mengeluarkan fitrah anak tersebut:

1. Fitrah Kesucian/Keimanan.
Inilah yang menjelaskan mengapa tiap manusia mengenal dan mengakui adanya Tuhan, memerlukan Tuhan, sehingga manusia memiliki sifat mencintai kebenaran, keadilan, kesucian, malu terhadap dosa.
2. Fitrah Belajar/Nalar
Tidak satupun manusia yang tidak menyukai belajar, kecuali salah ajar. Khalifah di muka bumi tentunya seorang pembelajar tangguh sejati.
3. Fitrah Bakat
Ini terkait misi penciptaan spesifik atau peran spesifik khilafah atau peradaban, sehingga setiap anak yang lahir ke muka bumi pasti memiliki bakat yang berbeda-beda.
4. Fitrah Perkembangan
Setiap manusia memiliki tahapan perkembangan hidup yang spesifik dan memerlukan pendidikan yang sesuai dengan tahapannya, karena perkembangan fisik dan psikologis anak bertahap mengikuti pertambahan usianya. Misalnya, Allah tidak memerintah ajarkan shalat sejak dini, tetapi ajarkan shalat jika mencapai usia 7 tahun. Pembiasaan boleh dilakukan tapi tetap harus didorong oleh dorongan penghayatan aqidah berupa cinta kepada Allah dari dlm diri anak2 ✅

2⃣ Adakah batasan waktu dalam mendidik anak dg kekuatan fitrah?

Jawaban :

Setahu saya tak ada batasan waktu, yang ada adalah masa emas atau golden age masing2 fitrah tsb, misalnya :
Fitrah keimanan : 0-7 tahun
Fitrah belajar : 7-10 tahun
Fitrah bakat : 10-14 tahun
Fitrah Perkembangan : 14 ke atas ✅

Sumber : Fitrah Based  Education, karya : Ust. Harry Santosa

#Cmiiw

3⃣ Ada kata kata Bersihkan hati nurani ketika melihat anak qta, ini maksudnya bagaimana?

Jawaban :

Dalam mendidik anak diperlukan Tazkiyatun Nafz (TN) atau membersihkan/mensucikan diri dari niat2, penyakit hati seperti riya, sombong, merasa diri suci dll agar proses mendidik mendapat petunjuk dan ridho dari Alloh. Dan ini adalah kekuatan utama dlm mendidik.

Kita semua sepakat atau.minimal pernah mendengar hadits tentang setiap anak dilahirkan dlm keadaan FITRAH. Bagaimana mau mendidik  anak yg fitrah jika kita sbg orangtua terkontaminasi inspirasi fujur. Wallahu A'lam  ✅

4⃣ Bagaimana caranya ketika qta sudah memiliki anak lebih dari 1 agar qta sebagai ibu tetap berlaku adil dan proporsional?

Jawaban :

Seorang ibu memang dituntut adil dan proporsional pada setiap anak. Kenali karakter masing2 anak dan banyak mbersamai anak maka dgn sendirinya bunda bisa tahu bagaiman bersikap adil dan.proporsional pada anak. ✅

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

TANGGAPAN DISKUSI

1⃣ Inas Junus

Untuk jawaban dari pertanyaan 03 saya masih belum paham bunda, saya pertanyaannya juga mirip.. kalau kita ingin mengarahkan anak untuk mempelajari/menekuni sesuatu yg kita anggap baik/positif/penting, bagaimana caranya agar yg kita lakukan (utk mengarahkan/mengajak anak) bisa sejalan dgn konsep pendidikan yg sesuai fitrah? Karena bisa jadi anak ternyata tidak tertarik atau tidak suka

Jawaban :

Pertanyaan ini ada kaitannya dengan visi dan misi sebuah keluarga bund....InsyaAllah melalui program Matrikulasi ini akan semakin tercerahkan ttng hal tersebut 😉✅.

Terkait mengarahkan anak sesuai dengan keinginan kita mungkin perlu dicermati....jangan sampai hal yg menurut kita baik tapi anak tidak suka, tidak minat bahkan bukan bakatnya....
Lain halnya tentang mengarahkan atau melarang anak sesuai hukum syara'.
Bisa dibaca jawaban Bunda @Zaenab Fasil di bagian pertanyaan lainnya bund

2⃣ Is Wahyuni

Bund, td kan dijelaskan mendidik secara fitrah itu menemani dan membersamai anak. Sedangkan sy ibu y bekerja diluar. Apakah ini berarti sy sdh melewatkan mendidik anak secara fitrah bund?

Jawaban

Semua ibu bekerja.....ada yg bekerja domestik dan ada di luar rumah 👈🏻mind set ini yang perlu disamakan dl 😊.

Saya juga salah satu ibu yang bekerja di luar rumah, tetap mengoptimalkan segala potensi agar membersamai anak beraktivitas, bisa dilihat kembali standard profesionalisme kita sbg individual (ibu bekerja di luar) dan ibu buat anak2.

Ttng bagaimana caranya...bnyk tips dan trik praktis menyiasatinya...yang pasti butuh ilmu, dan komunitas kita ini (IIP) menjadi wadah belajar dan saling berbagi hal2 yg terkait tumbang anak secara optimal ✅😉

Jangan pernah berhenti belajar dan memantaskan diri menjadi ibu kebanggan keluarga dengan memberi yang terbaik buat mereka.

Mendidik secara fitrah itu adalah mendidik dgn mempertimbangkan tahapan perkembangan anak sesuai fitrahnya. Salah satu cara sederhananya dgn melakukan pengamatan, mencatat, memfasilitasi, menstimulasi dll. Dan itu bisa dilakukan dgn membersamai anak.
Membersamai anak berarti menghadirkan hati, fikiran dan fisik bersama anak dlm satu waktu dan lokasi.
Bisa saja kita seharian menemani anak dirumah namun tak membersamai  anak.

You Might Also Like

0 komentar