Menyambut Ramadhan
Thursday, April 26, 2018
Bismillah....
Alhamdulillah.. Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih yang masih memberikan kesempatan pada kita untuk bertemu dengan bulan Sya’ban. Seperti yang telah kita ketahui bahwa pada bulan ini adalah Bulan pertengahan antara bulan Rajab dan bulan yang kita tunggu-tunggu kedatangannya, yaitu bulan Ramadhan. Yupz...Ketika datang bulan Sya’ban, artinya Bulan Ramadhan sebentar lagi akan tiba. Semoga Allah senantiasa menjaga kita dan menyampaikan kita pada bulan Ramadhan. Aamiin ya Rabb...
Di Bulan Sya’ban ini tentunya ada keutamaan –keutamaan selayaknya pada bulan Rajab. Sekarang saya akan mencoba menjelaskan keutamaan, amalan sunnah apa yang seharusnya kita lakukan di Bulan sya’ban dan beberapa hal yang berkembang di masyarakat seputar bulan Sya’ban dari Buku dan beberapa artikel yang saya baca.
KEUTAMAAN BULAN SYA’BAN
Imam Ahmad rahimahullâh dan Nasa’i rahimahullâh meriwayatkan sebuat hadits dari Usâmah bin Zaid radhiyallâhu'anhu, beliau mengatakan,
“Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam tidak pernah bershaum dalam sebulan sebagaimana Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bershaum pada bulan Sya’bân. Lalu ada yang berkata, ‘Aku tidak pernah melihat anda bershaum sebagaimana anda bershaum pada bulan Sya’bân.’ Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam menjawab, ‘Banyak orang melalaikannya antara Rajab dan Ramadhân. Padahal pada bulan itu, amalan-amalan makhluk diangkat kehadirat Rabb, maka saya ingin amalan saya diangkat saat saya sedang shaum." (HR. Ahmad dan Nasa’i)
Jelas dari hadits diatas bahwa Rasulullah saw mengutamakan bulan Sya’ban ini dengan cara memperbanyak shaum sunnah. Bulan Sya’ban adalah bulan yang terletak antara Rajab dan Ramadhan.
Sabda Rasulullah saw yang menyebutkan bahwa bulan sya'ban ini banyak dilalaikan oleh manusia menunjukan akan dianjurkannya kita untuk menggunakan waktu untuk ketaatan disaat manusia banyak melalaikannya, sebagaimana kita dianjurkan untuk banyak berdzikir dipasar diamana kebanyakan orang ditempat tesebut lalai akan akhirat dan disibukkan dengan urusan duniawi.
Adapun amalan yang sebaiknya kita lakukan pada Bulan Sya’ban ini adalah memperbanyak shaum sunnah.
Dari A’isyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan: Terkadang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam shaum beberapa hari sampai kami katakan, ‘Beliau tidak pernah tidak shaum’. Dan terkadang beliau tidak shaum terus hingga kami katakan, ‘Beliau tidak melakukan shaum’. Dan saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bershaum sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, saya juga tidak melihat beliau bershaum yang lebih sering dari pada ketika di bulan Sya’ban. (HR. Al Bukhari & Mulim).
Selain itu, banyak hal simpang siur yang berkembang di masyarakat saat ini yang mungkin sering kita dengar.
Alhamdulillah.. Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih yang masih memberikan kesempatan pada kita untuk bertemu dengan bulan Sya’ban. Seperti yang telah kita ketahui bahwa pada bulan ini adalah Bulan pertengahan antara bulan Rajab dan bulan yang kita tunggu-tunggu kedatangannya, yaitu bulan Ramadhan. Yupz...Ketika datang bulan Sya’ban, artinya Bulan Ramadhan sebentar lagi akan tiba. Semoga Allah senantiasa menjaga kita dan menyampaikan kita pada bulan Ramadhan. Aamiin ya Rabb...
Di Bulan Sya’ban ini tentunya ada keutamaan –keutamaan selayaknya pada bulan Rajab. Sekarang saya akan mencoba menjelaskan keutamaan, amalan sunnah apa yang seharusnya kita lakukan di Bulan sya’ban dan beberapa hal yang berkembang di masyarakat seputar bulan Sya’ban dari Buku dan beberapa artikel yang saya baca.
KEUTAMAAN BULAN SYA’BAN
Imam Ahmad rahimahullâh dan Nasa’i rahimahullâh meriwayatkan sebuat hadits dari Usâmah bin Zaid radhiyallâhu'anhu, beliau mengatakan,
“Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam tidak pernah bershaum dalam sebulan sebagaimana Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bershaum pada bulan Sya’bân. Lalu ada yang berkata, ‘Aku tidak pernah melihat anda bershaum sebagaimana anda bershaum pada bulan Sya’bân.’ Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam menjawab, ‘Banyak orang melalaikannya antara Rajab dan Ramadhân. Padahal pada bulan itu, amalan-amalan makhluk diangkat kehadirat Rabb, maka saya ingin amalan saya diangkat saat saya sedang shaum." (HR. Ahmad dan Nasa’i)
Jelas dari hadits diatas bahwa Rasulullah saw mengutamakan bulan Sya’ban ini dengan cara memperbanyak shaum sunnah. Bulan Sya’ban adalah bulan yang terletak antara Rajab dan Ramadhan.
Sabda Rasulullah saw yang menyebutkan bahwa bulan sya'ban ini banyak dilalaikan oleh manusia menunjukan akan dianjurkannya kita untuk menggunakan waktu untuk ketaatan disaat manusia banyak melalaikannya, sebagaimana kita dianjurkan untuk banyak berdzikir dipasar diamana kebanyakan orang ditempat tesebut lalai akan akhirat dan disibukkan dengan urusan duniawi.
Adapun amalan yang sebaiknya kita lakukan pada Bulan Sya’ban ini adalah memperbanyak shaum sunnah.
Dari A’isyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan: Terkadang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam shaum beberapa hari sampai kami katakan, ‘Beliau tidak pernah tidak shaum’. Dan terkadang beliau tidak shaum terus hingga kami katakan, ‘Beliau tidak melakukan shaum’. Dan saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bershaum sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, saya juga tidak melihat beliau bershaum yang lebih sering dari pada ketika di bulan Sya’ban. (HR. Al Bukhari & Mulim).
Selain itu, banyak hal simpang siur yang berkembang di masyarakat saat ini yang mungkin sering kita dengar.
- Mengkhususkan Shalat pada Malam Nisfu Sya’ban. Nisfu sya’ban adalah pertengahan pada Bulan sya’ban. Banyak orang yang menilai bahwa malam pertengahan di bulan Sya’ban ini harus kita isi dengan shalat Malam Nisfu Sya’aban. Padahal belum ditemukan hadits yang shahih mengenai mengutamakan malam nisfu Sya’ban ini apalagi ditambah dengan mengkhususkan shalat pada malam ini.
- Tradisi Ruwahan-sadranan (selamatan bulan di Sya’ban). Tradisi ini banyak tersebar di daerah jawa. Mereka menjadikan bulan ini sebagai bulan khusus untuk berziarah kubur dan melakukan selamatan untuk masyarakat kampung. Pada hakekatnya tradisi ini merupakan warisan agama hindu-animisme-dinamisme. Sehingga bisa kita tegaskan hukumnya terlarang, karena kita dilarang untuk melestarikan adat orang kafir
- Mengkhususkan Shaum pada pertengahan Bulan Sya’ban (Nisfu Sya’ban). Pada Bulan Sya’ban ini Rasulullah memang memperbanyak amalam shaum sunnahnya, tapi bukan berarti bahwa shaum ini dikhususkan hanya untuk Nisfu Sya’ban. Shaum sunnah itu ada banyak, ada Shaum Senin Kamis, Shaum Daud, Shaum Ayyamul bidh. Jadi banyak sekali shaum sunnah yang bisa kita lakukan di bulan Sya’ban ini. Adapun hadits mengenai shaum di hari Nisfu Sya’ban, para ulama menilai bahwa hadits tersebut lemah bahkan Palsu. Karena dalam sanadnya terdapat beberapa orang yang pernah memalsukan hadits.
Yang benar datangnya hanya dari Allah Swt dan yang salah datangnya dari diri saya pribadi.
Wallahu’alam bishshawab
0 komentar