Nice Home Work#3 (Kelas Matrikulasi Batch 3 Institut Ibu Profesional)

Friday, February 10, 2017

Bismillah..
Alhamdulillah udah di NHW#3 aja. Makin kesini tugasnya makin berat..hehehe...
Sebelumnya kami mendapat materi mengenai "Membangun Peradaban dari Rumah", untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya kita harus lebih mengenal diri kita, pasangan kita dan lingkungan sekitar kita. Maka dari itu, di NHW#3 ini kita dituntut untuk menggali semuanya. 

A. SURAT CINTA
Tugas yang pertama adalah kita diminta untuk membuat surat cinta kepada suami kita. Jujur ini sulit karena saya tidak pernah membuat surat cinta dan saya tidak berbakat menulis hal-hal yang puitis. hehehe. Didalam surat cinta  tersebut kita harus menemukan alasan kenapa suami kita ini pantas menjadi pasangan kita dan pantas menjadi ayah dari anak-anak kita. Setelah selesai membuatnya, berikan surat tersebut pada suami dan lihatlah bagaimana responnya..

Setelah saya mencoba membuat surat cinta dan memberikannya pada suami, respon yang suami berikan adalah tersenyum, terharu dan tersenyum bahagia...hehehe..Keliatan ya suaminya g pernah dikasih kata-kata romantis sebelumnya..hehehe..Soalnya saya termasuk orang ga puitis sih..hehe..Jadi sewaktu membuatnya juga geli geli sendiri..hehe.. Tapi dari tugas ini saya benar-benar menyadari satu hal bahwa kami memang dipasangkan untuk saling melengkapi. Dan itu membuat saya sangat bersyukur mempunyai suami seperti suamiku. Alhamdulillah. 

B. TULIS POTENSI ANAK-ANAK KITA
Berhubung anak kami masih dalam kandungan, kata koordinator kelas saya, saya tidak usah menjawab tugas ini. Tak henti-hentinya saya juga memohon doa dari teman-teman untuk saya dan janin yang ada di dalam Rahim saya, yg Allah Swt ciptakan ini, agar selalu diberikan kesehatan, kelancaran, kenormalan, kesempurnaan dan keselamatan oleh Allah Swt. Aamiin Ya Rabb.

C. KEKUATAN POTENSI DIRI SENDIRI
Menurut saya, kekuatan potensi yang saya miliki adalah sebagai pendidik dan pengajar. Meski saya bukan berprofesi sebagai guru, tapi potensi sebagai pendidik dan pengajar sudah muncul sejak di bangku sekolah. Saya yang merupakan seorang kakak dari satu orang adik perempuan yang secara otomatis menimbulkan potensi tersebut. Memasuki perguruan tinggi, saya pun menjadi seorang mentor dan saya sangat senang dengan menjadi seorang mentor. Terlebih lagi insyaAllah kelak saya akan menjadi seorang ibu yang merupakan madrasah pertama untuk anak-anaknya. Saya harus lebih mengasah kemampuan saya dalam hal mendidik dan mengajar.

D. TANTANGAN DISEKITAR LINGKUNGAN 
Saat ini saya dan suami tinggal di Jakarta, ngekos. Hal ini adalah pertama kalinya dalam diri saya berjauhan dari tempat tinggal dan  orang tua, hidup di lingkungan baru dengan orang-orang baru dan suasana baru tanpa sanak keluarga. Tentunya banyak tantangan yang saya temui di lingkungan baru ini, antara lain,

  • Adaptasi dengan orang-orang dan lingkungan sekitar yang membutuhkan waktu cukup lama. Terlebih lagi saya ngekos jadi untuk bersosialiasi dengan tetangga tidak semudah di Bandung tempat saya tinggal.
  • Mencari aktivitas sama seperti aktivitas di Bandung (berorganisasi dan kajian).
  • Belajar untuk bertoleransi karena saya tinggal di lingkungan yang lebih heterogen dibandingkan tempat tinggal saya dulu
Tidak sesuatu yang kebetulan, Allah Swt menempatkan saya dan suami disini pun pasti ada hikmah/ pelajaran yang ingin Allah Swt berikan pada kami.
  • Berhubung ini adalah pertama kalinya saya tinggal jauh dari orang tua, saya belajar menjadi lebih mandiri dan belajar berumah tangga berdua dengan suami.
  • Mata saya lebih terbuka lebar dengan kemajemukan yang ada di Indonesia dan membuat saya dan suami belajar bertoleransi
  • Dan masih banyak hikmah yang harus kami cari dan pelajari.

You Might Also Like

0 komentar